Di Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara, semangat untuk memperbaiki kualitas pembelajaran terus tumbuh. Lewat Program KREASI atau Kolaborasi untuk Edukasi Anak Indonesia yang mengadakan pelatihan bagi 48 tenaga pendidik yang dipersiapkan menjadi master teacher—guru-guru yang tak hanya mengajar, tapi juga melatih guru lainnya.
Pelatihan ini bukan sekadar membahas metode mengajar. Para peserta diajak memahami bagaimana mengintegrasikan literasi dan numerasi ke dalam mata pelajaran sehari-hari, bahkan yang sebelumnya terasa tidak berkaitan.
“Saya guru bahasa Inggris. Dulu saya tidak kepikiran bisa menggabungkan pelajaran saya dengan numerasi. Tapi sekarang saya tahu caranya, dan kami sudah siapkan rencana untuk berbagi ke guru lain,” kata Rahman, salah satu peserta pelatihan.
Isu mendasarnya cukup nyata: masih banyak anak di beberapa sekolah dasar yang belum bisa membaca lancar. Kondisi ini mendorong para guru untuk lebih peka dan kreatif menyisipkan unsur literasi dan numerasi dalam setiap pelajaran. Pelatihan ini pun jadi ruang belajar bersama yang sangat dibutuhkan.

Di sisi lain, Ella, seorang guru taman kanak-kanak (TK), juga mengikuti pelatihan yang sama. Sudah empat tahun ia mengajar, dan selama itu pula ia merasa butuh panduan untuk menjadikan kelasnya lebih hidup dan bermakna.
Dari pelatihan KREASI, Ella belajar tentang stimulasi kognitif dan emosional yang sesuai dengan usia anak. Ia mulai bereksperimen dengan metode baru, seperti mengajak murid mengamati siklus air langsung saat hujan turun.

“Anak-anak senang sekali. Mereka minta belajar kayak gitu lagi,” tuturnya sambil tersenyum. Melalui pelatihan ini, guru-guru tak hanya mendapat pengetahuan baru, tapi juga kepercayaan diri untuk menjadi agen perubahan di sekolah. Langkah kecil dari kelas di Halmahera Utara ini menjadi bagian dari gerakan besar memperkuat fondasi literasi dan numerasi anak-anak Indonesia.
Penulis: Wahana Visi Indonesia (Mitra pelaksana Program KREASI di Halmahera Utara)